EKONOMETRIKA "MODEL REGRESI"
TUGAS EKONOMETRIKA
DISUSUN OLEH :
Nama :Anisa
Tri Ariyanti
NIM :2014
020 003
Kelas :B1
Manajemen/ VI
Email :anisa_sdp@yahoo.com/
anisa.stay32@gmail.com
Blog :anisasdp23.blogspot.com
MANAJEMEN EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM
BATIK SURAKARTA
TAHUN 2017
BAB I
RUANG LINGKUP EKONOMETRIKA
1.
Rangkuman
Ekonometrika berasal dari dari dua kata, yaitu “ekonomi” dan “metrika”. Kata “Ekonomi” sama dengan kegiatan ekonomi, yaitu
kegiatan manusia untuk mencukupi kebutuhannya melalui usaha pengorbanan sumber
daya yang seefisien dan seefektif mungkin untuk mendapatkan tujuan yang
seoptimal mungkin. Kata “Metrika” mempunyai arti sebagai suatu kegiatan pengukuran.
Ekonometrika
adalah suatu pengukuran kegiatan-kegiatan ekonomi. Pengungkapan analisis data
dalam kegiatan ekonomi, dapat dilakukan melalui:
a) Penggunaan
grafik yang biasa disebut dengan metode grafis
·
Digolongkan ke dalam bentuk grafik
berupa kurva, atau grafik dalam bentuk diagram.
·
Keunggulan: kecepatan interpretasi
informasi, karena grafik terrepresentasi dalam bentuk gambar yang mudah untuk
dimaknai.
·
Kelemahan: kekurangakuratan interpretasi karena data
ditampilkan dalam bentuk skala, yang bersifat garis besar, tentu kurang dapat
menjelaskan secara rinci dan detail.
b) Penghitungan
secara matematis yang biasa disebut dengan metode matematis.
·
Keunggulan: keakuratan interpretasi,
karena melalui hitungan-hitungan secara rinci.
·
Kelemahan: terletak pada tingkat
kesulitan untuk menghitungnya, terlebih lagi jika variabel-variabel yang
dihitung berjumlah sangat banyak. Perbedaan di antara kedua metode tersebut,
metode grafis dan matematis, terletak pada seberapa besar variabel dapat
diungkap secara rinci.
Perbedaan
Metode Grafis dan Matematis
Perihal
|
Grafis
|
Matematis
|
Interpretasi
|
Relatif
lebih mudah diinterpretasi
|
Relatif
lebih sulit diinterpretasi
|
Output
|
Berupa
grafik, seperti kurva dan diagram
|
Hitungan
mateatis berupa rumus
|
Keakuratan
|
Cenderung kurang akurat, karena
berdasar data yang bersifat skala
|
Dapat lebih akurat, karena
dihitung secara rinci sesuai dengan keadaannya
|
Dalam
ekonometrika diperlukan tiga hal pokok yang mutlak ada, yaitu: teori ekonomi,
data, dan model. Oleh karena itu, ekonometrika merupakan gabungan dari
ilmu ekonomi, statistika, dan matematika, yang digunakan secara simultan untuk
mengungkap dan mengukur kejadian-kejadian
atau kegiatan-kegiatan ekonomi.
Beberapa
pakar mendefinisikan ekonometrika sebagai berikut:
Ekonometrika dapat didefinisikan sebagai ilmu sosial yang menggunakan alat berupa teori ekonomi, matematika, dan statistika inferensi yang digunakan untuk menganalisis kejadian-kejadian ekonomi (Arthur S. Goldberger, 1964.p.1)
Ekonometrik adalah gabungan penggunaan matematik dan statistik untuk memecahkan persoalan ekonomi (J. Supranto, 1983. p.6).2
· Ekonometri adalah suatu ilmu yang
mengkombinasikan teori ekonomi dengan statistik ekonomi, dengan tujuan
menyelidiki dukungan empiris dari hukum skematik yang dibangun oleh teori
ekonomi. Dengan memanfaatkan ilmu ekonomi, matematik, dan statistik, ekonometri
membuat hukum-hukum ekonomi teoritis tertentu menjadi nyata (Sugiyanto, Catur,
1994, p.3).3
Pentingnya Ekonometri
Suatu perusahaan memerlukan suatu tindakan evaluatif
untuk memastikan keefektifan tindakannya atau bahkan melakukan prediksi guna
menentukan langkah terbaik yang perlu diambil diukur melalui teknik- teknik
pengukuran yang terstruktur dengan baik. Suatu bentuk keilmuan yang
mengakomodasi bentuk pengukuran kegiatan ekonomi itulah yang disebut sebagai ekonometri.
Data dalam ekonometrika merupakan data yang diperlakukan sebagai pengungkap
sejarah (historical data) akan menghasilkan evaluasi, dan untuk data yang
diperlakukan pengungkap kecenderungan (trend data) akan menghasilkan prediksi. Hukum
permintaan menunjukkan bahwa hubungan antara variabel P dan Q berlawanan, jika
P turun, maka Q yang diminta (D) akan bertambah, begitu pula sebaliknya. Permintaan ditunjukkan oleh kurva atau garis
yang cenderung menurun dari kiri atas ke kanan bawah (downward sloping)
P
P1
P2 D
Q1 Q2 Q
Pada
hukum penawaran hubungan antara variabel P dan Q adalah searah, artinya jika P
meningkat, maka Q juga meningkat, atau sebaliknya (upward sloping).
P s
P2
P1
Q1 Q2 Q
Kurva
hanya dapat menggambarkan kecenderungan. Menghitung ekonometrika dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif dalam bentuk model pendekatan matematis yang
berupa hitungan-hitungan metematika akan mampu untuk menunjukkan seberapa besar
pengaruh suatu variabel tertentu terhadap variabel yang lain.
Jenis Ekonometrika
Ekonometrika dapat dibagi menjadi 2 (dua)
macam, yaitu
a. ekonometrika
teoritis (theoretical econometrics)
Berkenaan dengan pengembangan
metode yang tepat/cocok untuk mengukur hubungan ekonomi dengan menggunakan
model ekonometrik.
b. ekonometrika
terapan (applied econometrics)
Menggambarkan nilai praktis dari
penelitian ekonomi, sehingga lingkupnya mencakup aplikasi teknik-teknik ekonometri
yang telah lebih dulu dikembangkan dalam ekonometri teoritis pada berbagai
bidang teori ekonomi, untuk digunakan sebagai alat pengujian ataupun pengujian
teori maupun peramalan.
Tujuan ekonometrika
o
Fungsi verifikasi: untuk mengetahui
dengan pasti kekuatan suatu teori melalui pengujian secara empiris, karena
teori yang mapan adalah teori yang dapat diuji dengan empiris.
o
Fungsi penaksiran: analisa kuantitatif
yang menghasilkan taksiran-taksiran numerik yang dapat digunakan untuk
melakukan taksiran-taksiran dari hasil suatu kegiatan ekonomi.
o
Forecasting (peramalan): taksiran-taksiran
numerik dapat pula digunakan untuk mengindera kejadian masa yang akan datang
dengan pengukuran derajat probabilitas tertentu.
Penggunaan ekonometrika
Dalil-dalil ekonomi dijelaskan secara kualitatif dan
dibatasi oleh asumsi-asumsi. Penggunaan asumsi dalam ilmu ekonomi merupakan
refleksi dari kesadaran bahwa tidak mungkin untuk dapat mengungkap dengan pasti
faktor-faktor apa saja yang saling terkait atau saling mempengaruhi faktor
tertentu dan untuk membantu penyederhanaan model. Asumsi yang paling sering
digunakan adalah asumsi ceteris paribus
(hal-hal yang tidak diungkapkan dianggap tetap).
Model matematis merupakan model untuk
menggambarkan teori yang diterjemahkan dalam bentuk matematis (persamaan),
dimana sebelah kiri mewakili variabel yang dipengaruhi (variabel terikat,
variabel dependen (dependent variables)),
sedang variabel di sebelah kanan mewakili variabel yang mempengaruhi (variabel
bebas, variabel independen (independent
variable), variabel penduga, juga variabel prediktor).
Metodologi Ekonometri
Metodologi
ekonometri merupakan serangkaian tahapan-tahapan yang harus
dilalui dalam kaitan untuk melakukan analisis terhadap kejadian-kejadian
ekonomi. Tahapan metodologi ekonometri
diurutkan sebagai berikut:
1. Merumuskan
masalah
Mengungkap hal-hal apa
yang ada di balik gejala atau informasi yang ada, dan sekaligus mengidentifikasi
penyebab-penyebab utamanya (pemahaman teori-teori) dan merupakan pedoman untuk
membuat struktur isi penelitian.
2. Merumuskan
hipotesa
Jawaban sementara
terhadap masalah penelitian, sehingga perlu diuji lebih lanjut melalui
pembuktian berdasarkan data-data yang berkenaan dengan hubungan antara dua atau
lebih variabel. Penulisan hipotesis ini bersifat garis besar. Dalam penelitian
biasanya dituliskan dua hipotesis yang berlawanan, yaitu hipotesis nol dan
hipotesis alternative.
3. Menyusun
model
Model merupakan
abstraksi dari realitas. Dalam ilmu ekonomi, model ekonomi didefinisikan
sebagai konstruksi teoritis atau kerangka analisis ekonomi yang menggabungkan
konsep, definisi, anggapan, persamaan, kesamaan (identitas) dan ketidaksamaan
dari mana kesimpulan akan diturunkan.
Variabel ekonomi dibedakan menjadi:
1. Variabel
Endogin, yaitu variabel yang menjadi pusat perhatian si pembuat model, atau
variabel yang ditentukan di dalam model dan ingin diamati variansinya.
2. Variabel
Eksogin, yaitu variabel yang dianggap ditentukan di luar sistem (model) dan
diharapkan mampu menjelaskan variasi variabel endogin.
3. Variabel kelambanan, yaitu variabel dengan
unsur lag, yang umumnya digunakan untuk data runtut waktu.
Ketepatan model mempunyai dua tujuan yaitu:
·
Untuk mengetahui apakah model penduga
tersebut merupakan model yang tepat sebagai estimator.
·
Untuk mengetahui daya ramal atau goodness of fit dari model penduga.
Model ekonometrika
§ variabel
terikat (dependen)
§ variabel
bebas (independen)
§ model
dengan satu variabel bebas disebut dengan regresi tunggal (single regression)
§ model
yang mempunyai lebih dari satu variabel bebas disebut regresi berganda (multiple regression).
4. Mendapatkan
data
Dalam
penelitian jangan terdapat GIGO, garbage In garbage out.
Tahapan yang dapat ditempuh untuk
mendapatkan data pra analisis meliputi:
· Penyuntingan data, adalah upaya proses
data untuk mendapatkan data yang memberikankejelasan, dapat dibaca, konsisten,
dan komplit.
· Pengembangan variabel, yaitu memperluas
variansi data, misalnya mentransformasi menjadi data dalam angka logaritma,
melakukan indeksasi data, komposit, dan lain-lain.
· Pengkodean data, melakukan koding
terhadap data yang akan digunakan dengan cara yang sesuai, seperti koding
terhadap variabel dummy, data ordinal, data interval, dan lain-lain.
· Cek kesalahan, merupakan finalisasi
pengujian data agar betul-betul mendapatkan data akhir yang valid.
· Strukturisasi data, membuat kesedian
data agar dapat digunakan dengan baik di kemudian hari.
· Tabulasi data, menyajikan hitungan
hitungan frekuensi dari satu hal (analisis frekuensi) atau perkiraan numerik
tentang distribusi sesuatu (analisis deskriptif). Tabulasi merupakan alat
analisis bisnis, digunakan sebagai alat menyusun kategori ketika mengubah
variabel interval menjadi klasifikasi nominal dan untuk menciptakan statistik
deskriptif mengenai variabel-variabel yang digunakan atau tabulasi silang.
5. Menguji
Model
Untuk mengetahui sejauh
mana tingkat kesahihan model terbaik yang dihasilkan, maka perlu dilakukan uji
ketepatan fungsi regresi dalam menaksir nilai actual dapat diukur dari goodness
of fit-nya dapat dilakukan dengan menguji
· Uji nilai statistik t untuk mengetahui
pengaruh secara individual variabel independen terhadap variabel dependen.
· Uji F untuk mengetahui secara
bersama-sama semua variabel independen dalam mempengaruhi variabel dependen.
· Koefisien determinasi untuk menentukan
seberapa besar sumbangan variabel independen terhadap variabel dependen.
· Uji asumsi klasik juga perlu dilakukan
terhadap model agar memperteguh validitas model, yang dapat dilakukan melalui
pengujian normalitas, autokorelasi, multikolinearitas, juga
heteroskedastisitas.
6. Menganalisis
Hasil
Analisis ekonometrika
dimulai dari intrepretasi terhadaap data dan keterkaitan antar variabel yang
dijelaskan dalam model.
7. Pengimplementasian
Hasil
Karena
dari hasil penelitian apabila tidak ditindak lanjuti dalam bentuk implementasi,
tidak akan bearti apa-apa.
2.
Simpulan
Ekonometrika sangat penting dalam
penyusunan analisis sebagai pengukur kegiatan-kegiatan ekonomi. Ilmu
ekonometrika gabungan dari ilmu ekonomi, statistika, dan matematika.
Ekonometrika digunakan untuk mengukur seberapa besar pengaruh suatu variabel
tertentu terhadap variabel yang lain. Jenis ekonometrika ada 2: ekonometrika teoritis (theoritical econometrics) dan
ekonometrika terapan (applied
econometrics). Tahapan dalam metodologi ekonometrika: merumuskan masalah,
merumuskan hipotesa, menyusun model, mendapatkan data, menguji model,
menganalisis hasil dan menganalisis hasil.
3.
Jawablah
pertanyaan di bawah ini:
a. Apa
yang dimaksud dengan ekonometrika?
Ekonometrika merupakan
gabungan dari ilmu ekonomi, statistika, dan matematika, yang digunakan secara
simultan untuk mengungkap dan mengukur kejadian-kejadian atau kegiatan-kegiatan ekonomi.
b. Bidang
keilmuan apa saja yang terkait secara langsung dengan ekonometrika?
Ada 3 ilmu yang terkait
dengan ekonometrika:
1. Ilmu
ekonomi
2. Ilmu
statistika
3. Ilmu
matematika
c. Jelaskan
pentingnya ekonometrika?
Ekonometrika digunakan:
a. Untuk
mengukur seberapa besar pengaruh suatu variabel tertentu terhadap variabel yang
lain
b. Untuk
memastikan keefektifan tindakan
selanjutnya
c. Untuk
melakukan prediksi guna menentukan langkah terbaik yang perlu diambil
d. Uraikan
tahapan-tahapan ekonometrika?
1. Merumuskan
masalah : mengungkap hal-hal apa yang ada di balik gejala atau informasi yang
ada
2. Merumuskan
hipotesa : jawaban sementara terhadap masalah penelitian
3. Menyusun
model : model merupakan abstraksi dari realitas.
4. Mendapatkan
data : ditempuh dengan penyuntingan data, pengembangan variabel, pengkodean
data, cek kesalahan, pembentukan struktur data, dan tabulasi.
5. Menguji
model:mengetahui sejauh mana tingkat kesahihan model terbaik yang dihasilkan
diukur dari goodnes of-fitnya.
BAB
II
MODEL
REGRESI
1.
Rangkuman
Model
dalam keilmuan ekonomi berfungsi sebagai panduan analisis melalui
penyederhanaan dari realitas yang ada. Model sering diartikan refleksi dari
realita atau simplikasi dari kenyataan. Penulisan model dalam ekonometrika
merupakan pengembangan dari persamaan fungsi secara matematis, karena pada
hakikatnya sebuah fungsi adalah sebuah persamaan yang menggambarkan hubungan
sebab akibat antara sebuah variabel dengan satu atau lebih variabel lain. Penulisan
model dalam bentuk persamaan fungsi dicontohkan dalam persamaan berikut ini:
Persamaan
Matematis
Y = a + b X ................( pers.1)
Persamaan
Ekonometrika
Y = b0 + b1X + e........( pers.2)
Munculnya e (error term) pada persamaan ekonometrika (pers.2)
merupakan suatu penegasan bahwa sebenarnya banyak sekali variabel-variabel
bebas yang mempengaruhi variabel terikat (Y). Karena dalam model tersebut hanya
ingin melihat pengaruh satu variabel X saja, maka variabel-variabel yang lain
dianggap bersifat tetap atau ceteris paribus, yang dilambangkan dengan e.
Bentuk Model
Model Regresi mempunyai bermacam-macam bentuk model yang dapat
dibedakan berdasarkan sebaran data yang terlihat dalam scatterplott-nya. Terdapat tiga jenis model yaitu:
1.
Model Regresi
Linier
Kata linier menggambarkan arti bahwa sebaran data dalam scatter
plot menunjukkan sebaran data yang mendekati bentuk garis lurus. Data dapat
terwujud apabila perubahan pada variabel Y sebanding dengan perubahan variabel
X. Jika sebaran datanya berkecenderungan melengkung, cocok menggunakan regresi kuadratik. Jika sebaran datanya
berkecenderungan seperti bentuk U atau spiral regresinya menggunakan regresi kubik. Model linier sendiri
dapat dibedakan sebagai single linier maupun multiple linier. Bentuk persamaan
single linier dan persamaan multiple linier sebagai berikut:
Y = b0 + b1X + e ……….. ( single linier )
Y = b0 + b1X1 + b2X2
+ …… + bnXn + e ……….. ( persamaan
multiple linier )
Keterangan: Y= Inflasi
X= bunga deposit
2.
Model Kuadratik
Ciri model
kuadratik dapat diketahui dari adanya pangkat dua pada salah satu variabel
bebasnya dan dapat dilihat dari pengamatan terhadap scatter plott yang
menunjukkan kecenderungan sebaran data membentuk lengkung, tidak seperti model
linier yang cenderung lurus. Model kuadratik dituliskan dalam persamaan fungsi
sebagai berikut:
Y = b0 + b1X1 + b2X1²
+ e.............( pers. 5)
3.
Model Kubik
Ciri model kubik dapat diketahui dari adanya pangkat tiga pada
salah satu variabel bebasnya, sering disebut juga dengan fungsi berderajat tiga
dan dapat dilihat dari pengamatan terhadap scatter plott yang
menunjukkan kecenderungan sebaran data berbentuk lengkung dengan arah yang
berbeda. Setiap fungsi kubik setidaktidaknya mempunyai sebuah titik belok (inflexion
point), yaitu titik peralihan bentuk kurva dari cekung menjadi cembung atau
dari cembung menjadi cekung. Model kuadratik dituliskan dalam persamaan
fungsisebagai berikut:
Y = b0 + b1X1 + b1X1²
+ b1X1³ + e..............(pers. 6)
Notasi Model
·
Y= Variabel
dependen/ variabel terikat/ variabel gayut/ variabel yang dipengaruhi/ variabel
endogin, penulisan diletakkan di sebelah kiri tanda persamaan.
·
X= Variabel
independen/ variabel bebas/ variabel yang mempengaruhi/ variabel penduga/
variabel estimator/ variabel eksogen, penulisan diletakkan di sebelah kanan
tanda persamaan.
·
b0 /
huruf a / α / βo = konstanta atau intercept merupakan sifat bawaan dari variabel Y.
·
b1 ,b2,
bn = parameter yang mmenunjukkan slope atau kemiringan garis regresi.
·
β1 ,β2
,βn = substansi
parameter yang menunjukkan beta atau koefisien korelasi yang menunjukkan
tingkat elastisitas dari variabel X.
·
e , €, µ= error term / disturbance error / stochastic disturbance atau kesalahan
pengganggu.
Spesifikasi Model dan Data
Secara spesifik model dalam ekonometrika dapat dibedakan menjadi:
1. Model Ekonomi (economic model)
bentuk persamaan sebagai berikut:
Y = b0 + b1X1
+
b2
X2
Dalam
model ini nilai e tidak tertera, karena nilai e diasumsikan non random. Dalam realita,
model ini tidak mampu menjelaskan variabel-variabel ekonomi secara pas (clear),
oleh karena itu membutuhkan regresi.
2. Model Statistic (statistical model)
Model ekonomi ini mencerminkan nilai harapan, maka dapat pula
ditulis:
E (Y) = b0 + b1X1
+
b2
X2
Karena
nilai harapan, maka tentu tidak akan secara pasti sesuai dengan realita. Oleh
karena itu akan muncul nilai random error term (e). Nilai e sendiri merupakan
selisih antara nilai kenyataan dan nilai harapan. Secara matematis dapat
dituliskan sebagai berikut:
e
= Y – E(Y) atau e = Y –Yˆ atau e= Y - Yˆ
jadi,
Y = Yˆ
+
e
karena,
Yˆ
=
E (Y) = b0 + b1X1
+
b2
X2
maka
Y = b0 + b1X1
+
b2
X2+
e
Tanda
e pada persamaan di atas mencerminkan distribusi probabilitas atau dianggap
sebagai pengganti variabel-variabel berpengaruh lain selain variabel yang
dijelaskan dalam model. Dalam teori ekonomi, e merupakan representasi dari
asumsi ceteris paribus Pengakuan adanya variabel lain yang berpengaruh
,meskipun tidak disebutkan variabel apa, cukup ditulis dengan tanda e, maka
model menjadi lebih realistik. Agar terdapat gambaran yang jelas, maka nilai e
harus diasumsikan. Asumsi-asumsinya adalah:
1.
Nilai harapan e
sama dengan 0 (nol).
masing-masing random error mempunyai
distribusi probabilitas = 0. Meskipun e bisa bernilai positif atau negatif,
tetapi rata-rata e harus = 0. 2. 3.
2.
Variance
residual sama dengan standar deviasi.
Var (e) = σ2, artinya:
masing-masing random error mempunyai distribusi probabilitas variance yang sama
dengan standar deviasi (σ2).
Asumsi ini menjelaskan bahwa residual bersifat homoskedastik.
3.
Kovarian ei dan
ej mempunyai nilai nol.
Cov (ei, ej) = 0. Nilai nol dalam
asumsi ini menjelaskan bahwa antara ei dan ej tidak ada korelasi serial atau
tida berkorelasi (autocorrelation)
4.
Nilai random
error mempunyai distribusi probabilitas yang normal.
Karena
masing, masing observasi Y tergantung pada e, maka masing-masing Y juga
memiliki varian yang random. Dengan demikian, statistik Y menjadi sebagai
berikut:
1.
Nilai harapan Y
tergantung pada nilai masing- masing variabel penjelas dan parameter-
parameternya. Dengan menggunakan asumsi E(e) = 0, maka rata-rata perubahan
nilai Y untuk setiap observasi ditentukan oleh fungsi regresi.
E (Y) = b0 + b1X1
+
b2
X2
2.
Variance distribusi probabilitas Y tidak dapat
berubah setiap observasi. Var (Y) = Var (e) = σ2
3.
Tidak ada kaitan langsung antara
observasi satu dengan observasi lainnya. Cov (Yi, Yj) = Cov (ei, ej) = 0
4.
Nilai Y secara
normal terdistribusi di sekitar rata- rata.
Asumsi-asumsi
di atas difokuskan pada pembahasan variabel terikat. Perlu adanya asumsi
tambahan terhadap variabel penjelas, yaitu:
·
Variabel
independen tidak bersifat random, karena dengan jelas dapat diketahui dari data.
·
Variabel
independen tidak merupakan fungsi linear dari yang lain. Asumsi ini penting
agar tidak terjadi redundancy, yang menyebabkan multikolinearitas.
2.
Simpulan
Model
dalam keilmuan ekonomi berfungsi sebagai panduan analisis melalui
penyederhanaan dari realitas yang ada. Model sering diartikan refleksi dari
realita atau simplikasi dari kenyataan. Dalam model regresi terdapat dua jenis
variabel, yaitu variabel terikat dan variabel bebas, yang dipisahkan oleh tanda
persamaan. Variabel terikat dengan simbol Y, biasa pula disebut sebagai variabel
dependen, variabel tak bebas, variabel yang dijelaskan, variabel yang
diestimasi, variabel yang dipengaruhi dan berada pada sebelah kiri tanda
persamaan (=). Variabel bebas sering disimbolkan dengan X, biasa pula disebut
sebagai variabel independen,variabel yang mempengaruhi, variabel penjelas,
variabel estimator, variabel penduga, variabel yang mempengaruhi, variabel
prediktor dan terletak pada sebelah kanan tanda persamaan (=).
Terdapat
tiga jenis model yaitu: Model Regresi Linier, Model Regresi Kuadratik dan Model
Regresi Kubik. Model Regresi Linier bahwa
sebaran data dalam scatter plot menunjukkan sebaran data yang mendekati
bentuk garis lurus. Model Regresi Kuadratik adanya pangkat dua pada salah satu variabel bebasnya dan dapat
dilihat dari pengamatan terhadap scatter plott yang menunjukkan
kecenderungan sebaran data membentuk lengkung. Model Regresi
Kubik adanya pangkat tiga pada salah satu variabel bebasnya, sering
disebut juga dengan fungsi berderajat tiga dan dapat dilihat dari pengamatan
terhadap scatter plott yang menunjukkan kecenderungan sebaran data berbentuk
lengkung dengan arah yang berbeda Dalam suatu model juga
terdapat parameter-parameter yang disebut konstanta, juga koefisien korelasi.
3. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
a. Jelaskan
apa yang dimaksud dengan model!
Model
dalam keilmuan ekonomi berfungsi sebagai panduan analisis melalui penyederhanaan
dari realitas yang ada, sering diartikan refleksi dari realita atau simplikasi
dari kenyataan.
Model
dalam ekonometrika merupakan pengembangan dari persamaan fungsi secara
matematis, karena pada hakikatnya sebuah fungsi adalah sebuah persamaan yang
menggambarkan hubungan sebab akibat antara sebuah variabel dengan satu atau
lebih variabel lain .
b. Sebutkan
apa saja jenis-jenis model ekonometrika!
·
Model Regresi berdasarkan sebaran data terdapat tiga jenis model yaitu:
1.
Model Regresi
Linier
2.
Model Kuadratik
3.
Model Kubik
·
Secara spesifik
model dalam ekonometrika dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
1.
Model Ekonomi (economic Model)
2.
Model Statistic (statistical model)
c. Jelaskan
perbedaan antara jenis-jenis model ekonometrika!
a. Model
Regresi Linier
Model
linier sendiri dapat dibedakan sebagai a) single linier apabila variabel bebas
hanya berjumlah satu dengan batasan pangkat satu dan b) multiple linier apabila
variabel bebas lebih dari satu variabel dengan batasan pangkat satu. Model
linier yang cenderung lurus.
b. Model
kuadratik
Dapat
diketahui dari adanya pangkat dua pada salah satu variabel bebasnya. Ciri yang
lain dapat dilihat dari pengamatan terhadap scatter
plott yang menunjukkan kecenderungan sebaran data membentuk lengkung.
c. Model
kubik
Dapat
diketahui dari adanya pangkat tiga pada salah satu variabel bebasnya. Disebut
juga dengan fungsi berderajat tiga. Ciri yang lain dapat dilihat dari
pengamatan terhadap scatter plott yang menunjukkan kecenderungan sebaran data
yang berbentuk lengkung dengan arah yang berbeda.
d. Coba
uraikan asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dalam regresi linier!
Ada
4 asumsi yang harus dipenuhi dalam regresi linier:
1. Nilai
harapan e sama dengan 0 (nol).
E(e)
= 0, masing-masing random error mempunyai distribusi probabilitas = 0. Meskipun
e bisa bernilai positif atau negatif, tetapi rata-rata e harus = 0.
2. Variance
residual sama dengan standar deviasi.
Var
(e) = σ2
, artinya: masing-masing random error mempunyai distribusi probabilitas
variance yang sama dengan standar deviasi (σ2
). Asumsi ini menjelaskan bahwa residual bersifat homoskedastik
3. Kovarian
ei dan ej mempunyai nilai nol.
Cov
(ei, ej) = 0. Nilai nol dalam asumsi ini menjelaskan bahwa antara ei dan ej
tidak ada korelasi serial atau tida berkorelasi (autocorrelation).
4. Nilai
random error mempunyai distribusi probabilitas yang normal.
BAB III
MODEL REGRESI DENGAN DUA VARIABEL
1. Rangkuman
Bentuk
model
Model
regresi dengan dua variabel10 umumnya dituliskan dengan simbol
berbeda berdasarkan sumber data yang digunakan, meskipun tetap dituliskan dalam
fungsi regresi. Fungsi regresi yang menggunakan data populasi (FRP) umumnya
menuliskan simbol konstanta dan koefisien regresi dalam huruf besar, sebagai
berikut:
Y = A + BX + e............(pers.
3.1)
Fungsi
regresi yang menggunakan data sampel (FRS) umumnya menuliskan simbol konstanta
dan koefien regresi dengan huruf kecil, seperti contoh sebagai berikut:
Y
= a + bX + e............(pers.3.2)
Dimana:
A
atau a; merupakan konstanta atau intercept
B atau b; merupakan koefisien regresi, yang juga menggambarkan
tingkat elastisitas variabel independen
Y ; merupakan variabel dependen
X ; merupakan variabel
independen
Notasi a dan b merupakan perkiraan dari A dan B. Huruf a, b, disebut sebagai estimator atau
statistik, sedangkan nilainya disebut sebagai estimate atau nilai perkiraan.
Meskipun
penulisan simbol konstanta dan koefisien regresinya agak berbeda, namun
penghitungannya menggunakan metode yang sama, yaitu dapat dilakukan dengan
metode kuadrat terkecil biasa (ordinary
least square) atau dengan metode Maxsimum
Likelihood.
Metode kuadrat terkecil biasa (ordinary leastsquare) (OLS)
Penghitungan konstanta (a) dan koefisien regresi (b) dalam suatu
fungsi regresi linier sederhana dengan metode OLS dapat dilakukan dengan
rumus-rumus sebagai berikut:
Mencari nilai b:
b
=n( ∑XY-(∑X)( ∑Y)
n (∑X² ) – (
∑X ) ²
Mencari nilai a:
a =∑Y-b.
∑X
n
Asumsi-asumsi
yang harus dipenuhi dalam OLS ada 3 asumsi, yaitu:
1. Asumsi nilai
harapan bersyarat (conditional expected value) dari ei, dengan syarat X
sebesar Xi, mempunyainilai nol.
2. Kovarian ei dan
ej mempunyai nilai nol. Nilai nol dalam asumsi ini menjelaskan bahwa antara ei
dan ej tidak ada korelasi serial atau tida berkorelasi (autocorrelation).
3.
Varian ei dan
ej sama dengan simpangan baku (standardeviasi).
Prinsip-prinsip OLS, antara lain:
1.
Analisis
dilakukan dengan regresi, yaitu analisisuntuk menentukan hubungan pengaruh
antaravariabel bebas terhadap variabel terikat. Regresisendiri akan menghitung
nilai a, b, dan e (error), oleh karena itu dilakukan dengan cara
matematis.
2.
Hasil regresi
akan menghasilkan garis regresi. Garis regresi ini merupakan representasi dari
bentuk arah data yang diteliti. Garis regresi disimbolkan dengan Ŷ
(baca: Y topi, atau Y cap), yang berfungsi sebagai Y perkiraan.
Sedangkan data disimbolkan dengan Y saja.
Data
yang tidak berada tepat pada garis regresi akan memunculkan nilai residual yang biasa disimbulkan
dengan ei, sering disebut dengan istilah kesalahan pengganggu. Untuk data yang tepat berada pada garis maka
nilai Y sama dengan Ŷ.
Menguji Signifikansi Parameter Penduga
Persamaan fungsi regresi OLS variabelnya terbagi menjadi dua,
yaitu: variabel yang disimbolkan dengan Y (yang terletak di sebelah kiri tanda
persamaan) disebut dengan variabel terikat (dependent variable). Variabel
yang disimbolkan dengan X (disebelah kanan tanda persamaan) disebut dengan
variabel bebas (independent variable). Utamanya metode OLS ditujukan
tidak hanya menghitung berapa besarnya a atau b saja, tetapi juga digunakan
pula untuk menguji tingkat signifikansi dari variabel X dalam mempengaruhi Y.
Pengujian signifikansi variabel X dalam mempengaruhi Y dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu: 1) pengaruh secara individual, dan 2) pengaruh
secara bersama-sama, dengan alat ujinya menggunakan pembandingan nilai
statistik t dengan nilai t tabel. Apabila nilai statistik t lebih besar dibandingkan
dengan nilai t tabel, maka variabel X dinyatakan signifikan mempengaruhi
Y.Metode dengan membandingkan antara nilai statistik (nilai hitung) dengan
nilai tabel seperti itu digunakan pula pada pengujian signifikansi secara
serentak atau secara bersama-sama. Hanya saja untuk pengujian secara
bersama-sama menggunakan alat uji pembandingan nilai F.
Hal yang membedakan antara penggunaan uji t dan uji F terletak pada
jumlah variabel bebas yang diuji signifikansinya dalam mempengaruhi Y. Jika
hanya menguji signifikansi satu variabel bebas saja, maka yang digunakan adalah
uji t. Sedangkan pengujian signifikansi yang menggunakan lebih dari satu
variabel bebas yang diuji secara bersama-sama dalam mempengaruhi Y, maka alat
ujinya adalah menggunakan uji F.
Pembandingan antara uji t dan uji F
Hal
yang dibandingkan
|
Uji t
|
Uji
F
|
Penemu
|
R.A. Fisher
|
Neyman, Pearson
|
Signifikan
|
t hitung >
t tabel
|
F hitung >
F tabel
|
Tidak
signifikan
|
t hitung >
t tabel
|
F hitung >
F tabel
|
Pengujian
|
Individual
|
Serentak
|
Banyaknya
variabel
|
Satu
|
Lebih
|
Uji
t
Untuk
menguji hipotesis bahwa b secara statistik signifikan, perlu terlebih dulu
menghitung standar error atau standar
deviasi dari b, yang ternyata telah dirumuskan sebagai berikut:
Sb
= ∑(Yt- Ŷt) ²
(n-k ∑(Xt- Ẍ) ²
Atau
dapat pula ditulis dengan rumus sebagai berikut:
Sb = ∑ et²
(n-k ∑(Xt- Ẍ) ²
Dimana:
Yt dan Xt
adalah data variabel dependen dan independen pada periode t
Ŷ adalah nilai
variabel dependen pada periode t yang didapat dari perkiraan garis regresi.
Ẍ merupakan
nilai tengah (mean) dari variabel independen
e atau Yt- Ŷt
merupakan error term
n adalah jumlah data observasi k adalah jumlah perkiraan koefisien
regresi yang meliputi a dan b
(n-k) disebut juga dengan degrees
of freedom(df).
Guna menghitung
standar deviasi dari data yang tersedia berdasar rumus di atas, maka diperlukan
menghitung nilai Ŷt terlebih dulu, untuk mempermudah penghitungan e atau Yt- Ŷt.
Caranya adalah memasukkan nilai X ke dalam hasil
regresi yang di hasilkan di atas. Dengan demikian tabel data akan menghasilkan
kolom Ŷt
Jika pengujian
nilai t menggunakan pengujian satu arah atau one tail test, maka daerah tolak hanya ada pada salah satu kutub
saja. Bilai nilai t hitungnya negatif, maka daerah tolak berada pada sebelah
kiri kurva,. sedang bila nilai t hitungnya positif, maka daerah tolak berada
pada sisi sebelah kanan. Probabilitas daerah tolak tidak lagi terbagi menjadi
dua dengan porsi masing-masing 2,5%, tetapi telah penuh sebesar 5%.
Intrepertasi
Hasil Regresi
Interpretasi
yang dimaksudkan disini adalah mengetahui informasi-informasi yang terkandung
dalam hasil regresi melalui pengartian dari angka-angka parameternya.
Koefisien
Determinasi (R2)
Pembahasan
hasil regresi di atas menunjukkan seberapa besar nilai a, b, dan t. Nilai a
menjelaskan tentang seberapa besar faktor-faktor yang bersifat tetap
mempengaruhi inflasi, sedangkan nilai b mencerminkan tingkat elastisitas
variabel X. Nilai t sendiri mempertegas signifikan tidaknya variabel X dalam
mempengaruhi Y.
Standar
elastisitas dapat diketahui dari:
jika E>1 = elastis, E=1 =uniter elastis, E<1 = inelastis.
Koefisien
determinasi (R2) pada intinya mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat.
Besarnya nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu
(0<R2<1). Nilai R2 yang mendekati 0 (nol) menunjukkan kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
terbatas. Nilai yang mendekati angka 1 (satu) menunjukkan variabel-variabel
independen memuat hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variasi variabel dependen.
Koefisien
determinasi (R2) adalah angka yang menunjukkan proporsi variabel dependen yang
dijelaskan oleh variasi variabel independen. Juga, dapat digunakan sebagai
ukuran ketepatan dalam menentukan prediktor. Artinya, R2 menunjukkan seberapa
besar sumbangan X terhadap Y. Untuk menentukan koefisien determinasi (R2) pada
regresi linier sederhana, dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
R2
= n(
∑XY-∑X ∑Y)
[n ∑X² – ( ∑X ) ²] [n ∑Y² – ( ∑Y ) ²]
2. Simpulan
Model
regresi dengan dua variabel umumnya dituliskan dengan simbol berbeda
berdasarkan sumber data yang digunakan, meskipun tetap dituliskan dalam
persamaan fungsi regresi. Fungsi regresi yang menggunakan data populasi (FRP)
umumnya menuliskan simbol konstanta dan koefisien regresi dalam huruf besar. Fungsi regresi yang menggunakan data sampel (FRS) umumnya
menuliskan simbol konstanta dan koefien regresi dengan huruf kecil.
Analisis
regresi pada dasarnya adalah menjelaskan berapa besar pengaruh tingkat
signifikansi variable independen dalam mempengaruhi variabel dependen. Meskipun
hasil regresi seperti tertera pada persamaan di atas telah dapat
diinterpretasi, dan dapat menunjukkan inti tujuan analisis regresi, namun bukan
berarti bahwa tahapan analisis telah selesai hingga di sini. Hasil regresi di
atas masih perlu dipastikan apakah besarnya nilai t hitung ataupun angka-angka
parameter telah valid ataukah masih bias.
Jika nilai-nilai tersebut sudah dapat
dipastikan valid atau tidak bias, memang analisis regresi dapat berhenti di
sini saja.Tetapi, jika nilai-nilai belum dapat dipastikan valid, maka perlu
dilakukan langkah-langkah analisis lanjutan untuk menjadikan
parameter-parameter tersebut menjadi valid. Validitas (ketidakbiasan) informasi
dari nilai-nilai hasil regresi dapat diketahui dari terpenuhinya asumsi-asumsi
klasik, yaitu jika data variabel telah terbebas dari masalah Autokorelasi,
tidak ada indikasi adanya
heteroskedastisitas, maupun tidak
terjadi multikolinearitas atau saling berkolinear antar variabel.
3. Jawablah
pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
a. Coba
jelaskan apa yang dimaksud dengan regresi linier sederhana!
Regresi Linear Sederhana adalah Hubungan secara linier antara
satu Variabel independen (X) dengan Variabel dependen (Y).
b. Coba
tuliskan model regresi linier sederhana!
1. Fungsi
regresi yang menggunakan data populasi (FRP)
Y = A + BX + ᵋ
2. Fungsi
regresi yang menggunakan data sampel (FRS)
Y
= a + bX + e
c. Coba
uraikan arti dari notasi atas model yang telah anda tuliskan!
· Huruf
Y = variabel dependen atau variabel
terikat, variabel gayut,
variabel yang dipengaruhi,
atau variabel endogin, penulisan
huruf Y
diletakkan disebelah kiri
tanda persamaan. Sedang variabel
independen yang secara umum disimbolkan
dengan
· Huruf X = variabel independen, variabel bebas
atau variabel yang mempengaruhi, variabel penduga,
variabel estimator, variabel
eksogen diletakkan disebelah kanan tanda persamaan.
· Huruf b0 / huruf a, α, atau juga β0
= konstanta atau intercept yang merupakan sifat
bawaan dari variabel Y.
· Huruf
b1, b2, bn = parameter
yang menunjukkan slope atau
kemiringan garis regresi. Parameter ini sering juga dituliskan
dengan bentuk b, atau β1, β2,
βn. Meskipun
dituliskan dengan tanda
yang berbeda, secara substansi parameter ini menunjukkan beta atau koefisien
korelasi yang sekaligus
menunjukkan tingkat
elastisitas dari variabel X
tersebut.
d. Jelaskan
informasi apa yang dapat diungkap pada konstanta!
Meskipun penulisan
simbol konstanta dan koefisien
regresinya agak berbeda, namun penghitungannya menggunakan metode yang sama,
yaitu dapat dilakukan dengan Metode kuadrat terkecil biasa (ordinary
leastsquare) (OLS), atau Maxsimum Likelihood.
Konstanta ini mempunyai angka yang bersifat tetap yang sekaligus menunjukkan
titik potong garis
regresi pada sumbu Y.
Jika konstanta itu
bertanda positif maka titik potongnya di
sebelah atas titik
origin (0), sedang
bila bertanda negatif titik
potongnya di sebelah
bawah titik origin. Nilai
konstanta ini merupakan nilai dari variabel Y ketika variabel X bernilai nol.
Atau dengan bahasa yang mudah, nilai konstanta merupakan sifat bawaan dari Y.
e. Jelaskan
informasi apa yang dapat diungkap pada koefisien regresi!
Terdapat banyak variabel-variabel
bebas yang dianggap bersifat tetap.
f. Jelaskan
kegunaan standar error Sb!
1. Dapat
digunakan untuk menunjukkan bagaimana tingkat fluktuasi dari penduga atau
statistic.
2. Dapat
diintepretasikan seberapa akurat penduga dalam menduga parameter.
g. Jelaskan
kegunaan nilai t!
Untuk menghitung standart deviasi dari data yang
tersedia dengan satu variabel bebas saja
dalam mempengaruhi Y.
h. Coba
uraikan bagaimana menentukan nilai t yang signifikan!
Cara menentukan signifikan tidaknya
nilai t tersebut
adalah melalui pembandingan
antara nilai t hitung dengan nilai t tabel. melalui upaya membandingkan dengan nilai
t tabel, maka dapat
diketahui bahwa, jika nilai
t hitung > t tabel, maka signifikan. Jika nilai t hitung < t tabel,
maka tidak signifikan.
i.
Jelaskan Apa yang dimaksud dengan
koefisien determinasi!
Koefisien determinasi (R2) adalah
angka yang menunjukkan proporsi
variabel dependen yang dijelaskan oleh
variasi variabel independen.
Juga dapat digunakan sebagai alat
untuk mengukur ketepatan dan kemampuan
model dalam dalam menentukan
prediktor / variasi variabel terikat.
Referensi: Supawi Pawenang 2017, Modul Ekonometrika, UNIBAwww.uniba.ac.id
terima kasih, membantu saya memahami ekonometrika
BalasHapus