MAKALAH TEORI PRODUKSI
MAKALAH TEORI
PRODUKSI
Makalah ini dibuat
untuk memenuhi UAS Ekonomi Manajerial
Disusun Oleh:
Nama :Anisa Tri Ariyanti NIM :2014 020 003
Kelas :B1 Manajemen/IV Dosen :Dr Supawi
Pawenang, SE,MM Blog :anisasdp32.blogspot.com
anisastay23.blogspot.com
MANAJEMEN EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM
BATIK SURAKARTA
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT,
karena dengan karunia-Nya kami dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul “
TEORI PRODUKSI”. Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses
pengerjaannya, tapi penulis berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.
Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada
dosen pembimbing Dr Supawi Pawenang, SE,MM yang telah membantu dan membimbing kami dalam
mengerjakan tugas makalah Ekonomi Manajerial ini. Kami juga
mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang bekerja keras untuk melengkapi
bahan makalah.
Tentunya ada
hal-hal yang ingin kami berikan kepada pembaca dari hasil pembuatan makalah
ini. Karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang
berguna bagi kita bersama.
Kami menyadari
bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya
makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kami
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Surakarta, 29 Desember 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................i
KATA PENGANTAR ....................................................................................ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................
1.1 Latar
Belakang..... ..........................................................................4
1.2 Rumusan
Masalah ..........................................................................4
1.3 Tujuan.............................................................................................
5
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................
2.1 Pengertian Teori Produksi..............................................................
6
2.2 Faktor Produksi............................................................................. .6
2.3 Tujuan Produksi............................................................................11
2.4 Fungsi Produksi............................................................................12
2.5 Jangka Waktu Produksi.................................................................13
2.6 Produktivitas.................................................................................20
BAB III PENUTUP.................................................................................
3.1 Kesimpulan...................................................................................22
3.2 Saran.............................................................................................22
DAFTAR
PUSTAKA....................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dewasa ini sangat peting untuk
memahami tingkah laku konsumen yang sangat mempengaruhi sifat permintaan para
pembeli dipasar. Memproduksi suatu barang harus mempunyai
hubungan dengan kebutuhan manusia. Berarti barang itu harus diproduksi
untuk memenuhi kebutuhan manusia, bukan
untuk memproduksi barang mewah secara berlebihan yang tidak
sesuai dengan kebutuhan manusia, karenanya tenagakerja yang dikeluarkan untuk
memproduksi barang tersebut dianggap tidak produktif.
Perlu memperhatikan, memahami, dan
mempelajari kegiatan perusahaan dalam menawarkan dan memproduksi barang yang
diproduksinya. Salah satu faktor yang mempengaruhi penawaran adalah biaya
produksi. Dalam ekonomi yang sudah
modern, dimana peranan uang amat penting , maka ukuran efisiensi yang paling
baik adalah uang. Akhirnya bila konsumen berupaya mencapai kepuasan maksimum,
maka produsen berupaya mencapai tingkat produksi maksimum.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang
di atas maka dapat disimpulkan rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1.
Apakah
pengertian dari Teori Produksi ?
2.
Bagaimana
penggolongan Faktor Produksi?
3.
Apakah
Tujuan dan Fungsi Produksi yang harus
diterapkan?
4.
Bagaimana
Jangka Waktu Produksi yang ditetapkan?
1.3 Tujuan
Tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah:
1.
Mengetahui
tentang Teori Produksi
2.
Mengetahui
macam Faktor Produksi
3.
Mengetahui
Tujua dan Fungsi Produksi
4.
Mengetahui
Jangka Waktu Produksi yang akan ditetapkan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Teori Produksi
Sebelum kita mempelajari tentang
teori produksi sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu definisi produksi
sendiri banyak pendapat sesuai dengan pemahamannya masing-masing. Produksi
adalah usaha menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi
kebutuhan. Produksi adalah rangkaian proses yang
meliputi semua kegiatan yang dapat menambah atau menciptakan nilai guna dari
barang dan jasa.
Pelaku produksi adalah produsen yaitu, individu atau perusahaan yang
memproduksikan hasil pertanian yang menggunakan input sumber daya yang ada
antara lain ; tanah, tenaga kerja, modal dan management. Produksi adalah
kegiatan produsen untuk mengubah input menjadi output. Produsen merupakan
pembuat barang dan jasa tidak berguna menjadi berguna, barang berguna menjadi
barang lebih berguna atau kegiatan produksi dapat menambah nilai guna suatu
barang menjadi nilai barang lebih dari barang sebelumnya.
Yang dimaksud dengan teori produksi
adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah
faktor-faktor produksi dan hasil penjualan outputnya.
2.2
Faktor Produksi
Kegiatan produksi tentunya memerlukan
unsur-unsur yang dapat digunakan dalam proses produksi yang disebut faktor
produksi. Faktor produksi yang bisa digunakan dalam proses produksi terdiri
atas sumberdaya alam, tenaga kerja manusia, modal dan kewirausahaan.
a.
Sumberdaya Alam
Sumberdaya
alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang dapat dimanfaatkan
manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Sumberdaya alam di sini meliputi segala
sesuatu yang ada di dalam bumi, seperti:
1.
Tanah
Tanah
mengandung pengertian yang luas, yaitu
termasuk semua sumber yang kita peroleh
dari udara, laut, gunung, dan sebagainya,
sampai keadaan geografi, angin, dan iklim yang terkandung dalam tanah.
Termasuk dalam faktor produksi tanah adalah :
·
Bumi (tanah) merupakan
permukaan tanah yang di atasnya kita dapat
berjalan, mendirikan bangunan, rumah, perusahaan.
·
Mineral, seperti logam, bebatuan dan
sebagainya yang terkandung di dalam tanah yang juga dapat dimanfaatkan oleh
manusia.
·
Gunung, merupakan
suatu sumber lain yang menjadi sumber
tenaga asli yang membantu dalam mengeluarkan
harta kekayaan.
2. Hutan,
merupakan sumber kekayaan alam yang penting. Hutan memberikan bahan
api, bahan-bahan mentah untuk industri kertas,
damar, perkapalan, perabotan rumah tangga, dan sebagainya.
3. Hewan,
mempunyai kegunaan memberikan daging, susu, dan lemak untuk tujuan
ekonomi, industri dan perhiasan. Sebagian lagi digunakan untuk kerja dan
pengangkutan.
4. Udara, sinar matahari,
hujan.
5. Bahan tambang, dan
lain sebagainya.
Faktor
produksi sumberdaya alam merupakan faktor produksi asli karena telah tersedia
di alam langsung.
b.
Sumberdaya Manusia (Tenaga Kerja Manusia)
Tenaga
kerja manusia adalah segala kegiatan manusia baik jasmani maupun rohani yang
dicurahkan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa maupun
faedah suatu barang.
Tenaga kerja atau buruh merupakan
faktor produksi yang diakui di setiap sistem ekonomi terlepas
dari kecenderungan ideologi mereka. Kekhususan
perburuhan seperti kemusnahan, keadaan yang tidak terpisahkan dari
buruh itu sendiri, ketidakpekaan jangka pendek
terhadap permintaan buruh, dan yang mempunyai
sikap dalam penentuan upah, merupakan hal
yang sama pada semua sistem.
Tenaga
kerja manusia dapat diklasifikasikan menurut tingkatannya (kualitasnya) yang
terbagi atas:
1.
Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang
memperoleh pendidikan baik formal maupun non formal.
Contoh: guru, dokter, pengacara, akuntan, psikologi, peneliti.
2.
Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang
memperoleh pendidikan baik formal maupun non formal.
Contoh: guru, dokter, pengacara, akuntan, psikologi, peneliti.
3.
Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang
memperoleh pendidikan baik formal maupun non formal.
Contoh: guru, dokter, pengacara, akuntan, psikologi, peneliti.
Kriteria Pemilihan Tenaga Kerja
Pemilihan tenaga kerja tergantung
ketersediaan/penawaran tenaga kerja. Sedangkan penawaran tenaga kerja
tergantung pada beberapa faktor :
·
Kecakapan tenaga kerja,
merupakan keahlian dan ketrampilan yang dimiliki oleh tenaga
kerja.
·
Mobilisasi tenaga
kerja, merupakan pergerakan tenaga kerja
dari suatu kawasan geografi ke kawasan yang
lain. Mobilisasi terkait erat dengan kondisi
ekonomi pekerja. Mobilisasi dipengaruhi oleh
faktor tingkat upah, dimana biasanya pekerja
akan berupaya untuk mencari tempat kerja yang
memberikan tingkat upah lebih tinggi.
·
Penduduk,
jumlah penduduk merupakan faktor yang sangat memengaruhi terhadap
penawaran tenaga kerja. Idealnya pertumbuhan
penduduk seiring/seimbang dengan pertumbuhan lapangan
kerja (pertumbuhan ekonomi).
c.
Sumberdaya Modal
Modal merupakan asset yang
digunakan untuk distribusi asset yang berikutnya. Modal
dapat memberikan kepuasan pribadi dan membantu untuk menghasilkan
kekayaan yang lebih banyak.
Modal
menurut pengertian ekonomi adalah barang atau hasil produksi yang digunakan
untuk menghasilkan produk lebih lanjut. Misalkan orang membuat jala untuk
mencari ikan. Dalam hal ini jala merupakan barang modal, karena jala merupakan
hasil produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk lain (ikan). Di dalam
proses produksi, modal dapat berupa peralatan-peralatan dan bahan-bahan.
Modal dapat dibedakan
menurut:
1.
Kegunaan dalam proses produksi
·
Modal tetap adalah barang-barang modal yang dapat digunakan
berkali-kali dalam proses produksi.
Contoh: gedung, mesin-mesin pabrik.
·
Modal lancar adalah barang-barang modal yang habis sekali pakai
dalam proses produksi.
Contoh: bahan baku, bahan pembantu.
2.
Bentuk Modal
·
Modal konkret (nyata) adalah modal yang dapat dilihat secara
nyata dalam proses produksi
Contoh: mesin, bahan baku, gedung pabrik.
·
Modal abstrak (tidak nyata) adalah modal yang tidak dapat
dilihat tetapi mempunyai nilai dalam perusahaan.
Contoh: nama baik perusahaan dan merek produk.
Pengumpulan
modal
Ada beberapa faktor yang menentukan terhadap
pengumpulan modal yaitu :
a)
Peningkatan pendapatan,
b)
Pembekuan modal
c)
Keselamatan dan
keamanan, dalam proses penghimpunan modal
Dalam perspektif ekonomi konvensional,
modal dapat tumbuh dari sebagian pendapatan yang
ditabungkan oleh masyarakat. Besarnya tabungan
dipengaruhi oleh tingkat bunga. Menurut ekonom
konvensional, semakin tinggi tingkat bunga semakin
besar imbalan tabungan, semakin tinggi pula
kecenderungan untuk menabung dan sebaliknya.
Menurut Keynes,
tingkat bunga yang tinggi akan menekan
kegiatan ekonomi dan menyebabkan volume
penanaman modal yang lebih kecil. Sebagai akibatnya, pendapatan
uang yang terkumpul akan mengecil, dan dengan adanya kecenderungan yang sama
untuk menabung, volume tabungan akan berkurang.
Kenyataannya adalah
bahwa jika individu-individu rasional, mereka
mungkin lebih banyak menabungkan penghasilan mereka,
bila tingkat bunganya tinggi. Suatu tingkat
bunga yang tinggi berarti lebih tingginya
imbalan bagi tabungan. Oleh karena itu,
berdasarkan alasan-alasan murni, orang akan lebih
banyak menabung.
d.
Sumberdaya Pengusaha
Sumberdaya ini disebut
juga kewirausahaan. Pengusaha berperan mengatur dan mengkombinasikan
faktor-faktor produksi dalam rangka meningkatkan kegunaan barang atau jasa
secara efektif dan efisien.
Pengusaha berkaitan
dengan managemen. Sebagai pemicu proses produksi, pengusaha perlu memiliki kemampuan
yang dapat diandalkan. Untuk mengatur dan mengkombinasikan faktor-faktor
produksi, pengusaha harus mempunyai kemampuan merencanakan, mengorganisasikan,
mengarahkan dan mengendalikan usaha.
2.3
Tujuan Produksi
Tujuan dari kegiatan
produksi mencapai dua hal pokok yaitu:
a) Memenuhi kebutuhan
setiap individu.
b) Merealisasikan kemandirian
Dalam upaya merealisasikan
pemenuhan kebutuhan ada beberapa hal yang perlu
dilakukan, yaitu :
a.
Melakukan perencanaan.
Perencanaannya mencakup produksi, penyimpanan, pengeluaran dan
distribusi.
b.
Mempersiapkan
sumberdaya manusia dan pembagian tugas yang baik.
c.
Memperlakukan
sumber daya alam dengan baik.
d.
Keragaman
produksi dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen
e.
Mengoptimalkan
fungsi kekayaan berupa mata uang.
2.3 Fungsi Produksi
Kegiatan produksi
melibatkan dua variabel yang mempunyai hubungan fungsional atau saling
memengaruhi, yaitu :
- Berapa output yang harus diproduksi; dan
- Berapa input yang akan dipergunakan.
Dengan demikian, yang
disebut fungsi produksi adalah hubungan fungsional atau sebab akibat antara
input dan output. Dalam hal ini input sebagai sebab, dan output sebagai akibat.
Atau input sebagai variabel bebas dan output sebagai variabel tak bebas. Input
produksi dikenal juga dengan factor-faktor produksi, dan ouput produksi dikenal
juga dengan jumlah produksi.
Fungsi produksi merupakan
suatu fungsi atau persamaan yang menyatakan hubungan antara tingkat output
dengan tingkat penggunaan input-input. Hubungan antara jumlah output Q dengan
jumlah input yang dipergunakan dalam produksi X1, X2, X3, … Xn, secara
matematis dapat dituliskan sebagai berikut :
Q = f (X1, X2, X3, … Xn)
Q = output
X = input
Ketika input-input
produksi terdiri dari capital, labour, resources dan technology maka persamaan
produksi menjadi sebagai berikut :
Q = f (C, L, R, T)
Q = Quantity, atau jumlah barang yang dihasilkan
f = Fungsi, atau simbol persamaan fungsional
C = Capital, atau modal atau sarana yang digunakan
L = Labour, tenaga kerja
R = Resources, sumber daya alam
T = Technology, teknologi dan kewirausahaan
Persamaan tersebut
menjelaskan bahwa output dari suatu produksi merupakan fungsi atau dipengaruhi
atau akibat dari input. Artinya setiap barang yang dihasilkan dari produksi
akan tergantung pada jenis/macam dari input yang digunakan. Perubahan yang
terjadi pada input akan menyebabkan terjadinya perubahan pada output.
2.4 Jangka Waktu Produksi
Untuk menghasilkan jumlah
output tertentu, perusahaan menentukan kombinasi pemakaian input yang sesuai.
Jangka waktu analisis terhadap perusahaan yang melakukan kegiatan produksi
dapat dibedakan menjadi jangka pendek dan jangka panjang. Analisis terhadap
kegiatan produksi perusahaan dikatakan berada dalam jangka pendek apabila
sebagian dari faktor produksi dianggap tetap jumlahnya (fixed input).
Dalam jangka pendek
tersebut perusahaaan tidak dapat menambah jumlah faktor produksi yang dianggap
tetap. Faktor produksi yang
dianggap tetap misalnya modal seperti mesin dan peralatannya,bangunan
perusahaan dan lain-lain. Sedangkan dalam jangka penjang semua faktor produksi
dapat mengalami perubahan. Berarti dalam jangka panjang setiap faktor produksi
dapat ditambah jumlahnya kalau memang diperlukan. Dalam jangka panjang
perusahaan dapat melakukan penyesuaian terhadap perubahan-perubahan yang
terjadi di pasar.
Dalam ekonomi, konsep
jangka pendek mengacu pada kondisi dimana minimal terdapat satu input yang
bersifat tetap jumlahnya. Jangka panjang adalah periode waktu dimana seluruh
input bersifat variabel. Jangka waktu ini tidak ada hubungannya dengan periode
waktu yang biasa kita kenal (tahun,bulan, hari) namun berkaitan dengan
perusahaan dan sumber daya yang dibicarakan. Dalam suatu industri mungkin
jangka pendek berarti satu bulan namun industri lain mungkin satu tahun.
Jangka Waktu Produksi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
- Jangka Pendek (short run). yaitu jangka waktu ketika input variabel dapatdisesuaikan, namun input tetap tidak dapat disesuaikan; dan
- Jangka Panjang (long run) merupakan satu waktu dimana seluruh input variabelmaupun tetap yang digunakan perusahaan dapat diubah. Adapun tujuan dari pembedaan jangka waktu atau periodisasi dalam produksi adalahuntuk meminimumkannya Biaya Produksi.
1. Produksi Dalam Jangka Pendek
Dalam
jangka pendek perusahaan memiliki input tetap dan menentukan berapa banyaknya input
variabel yang harus dipergunakan. Untuk membuat keputusan, pengusaha akan
memperhitungkan seberapa besar dampak penambahan input variabel terhadap
produksi total. Misalnya input variabelnya adalah tenaga kerja dan input
tetapnya adalah modal. Apabila tenaga kerja yang dipergunakan sebanyak 0,
produksi juga nol. Ini berarti proses produksi tidak akan menghasilkan output
apabila hanya mempergunakan satu macam input. Apabila jumlah tenaga kerja yang
dipergunakan semakin banyak, makan output meningkat.
a. Teori Produksi Dengan Satu Input Variabel
Dengan
mengamsumsikan beberapa input dianggap konstan dalam jangka pendek dan hanya
satu faktor produksi yaitu tenaga yang dapat berubah, maka fungsi produksinya
dapat ditulis sebagai berikut :
Q = f(L)
Persamaan
produksi ini menjadi sangat sederhana karena hanya melibatkan tenaga kerja
untuk mendapatkan tingkat produksi suatu barang tertentu. Artinya, factor
produksi yang dapat berubah dan mempengaruhi tingkat produksi adalah hanya
jumlah tenaga kerja. Jika perusahaan berkeinginan untuk menambah Tingkat
produksi, maka perusahaan hanya dapat menambah jumlah tenaga kerja.
Hubungan
produksi dimana terdapat satu variabel, dan lainnya tetap biasanya berlaku
hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang, yaitu apabila faktor variabel
itu ditambah terus, maka output semakin lama akan semakin menurun secara
rata-rata, dikarenakan semakin besarnya faktor pembagi sementara faktor yang
dibagi tetap. Dan bila hal ini dilakukan terus, maka produksi totalpun akan
semakin menurun, dikarenakan faktor produksi tetap semakin jenuh atau kehabisan
nilainya, misalnya tanah yang kehabisan unsur haranya sehingga mengurangi
kesuburannya bila ditanami dan digarap secara terus menerus.
Berikut
gambarannya :
1. Produksi Marginal
Tambahan
produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja yang
digunakan.
MP =
Produksi Marginal
DTP = Pertambahan Produksi
Total
DMP = Pertambahan Tenaga
Kerja
2. Produksi rata-rata
Produksi
yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja.
DP = Produksi
rata-rata
TP = Produksi Total
L = Tenaga kerja
b. Teori Produksi Dengan Dua Input Variabel
Jika factor produksi yang dapat berubah adalah jumlah tenaga kerja dan jumlah modal atau sarana yang digunakan, maka fungsi produksi dapat dinyatakan sebagai berikut :
Q = f(L, C)
Pada fungsi produksi ini diketahui, bahwa tingkat produksi dapat berubah dengan merubah faktor tenaga kerja dan atau jumlah modal. Perusahaan mempunyai dua alternative jika berkeinginan untuk menambah tingkat produksinya. Perusahaan dapat meningkatkan produksi dengan menambah tenaga kerja, atau menambah modal atau menambah tenaga kerja dan modal.
Produksi dengan Menggunakan 2 Variabel yaitu terdapat kombinasi antara dua faktor produksi untuk menghasilkan output (yang sama). Kombinasi itu bisa antara tanah dan tenaga kerja, TK dan modal, atau dengan teknologi (perkecualian, dengan teknologi, yang tidak mudah harus diubah, karena memerlukan waktu yang relative lama lama). Yang paling mudah dikombinasikan adalah antara faktor produksi TK dan modal. Dalam berproduksi, seorang produsen tentu saja diperhadapkan pada bagaimana menggunakan faktor produksinya secara efisien untuk hasil yang maksimum. Oleh karena itu, produsen akan berusaha mencari kombinasi terbaik antara dua faktor input tersebut.
Hasil produksi sama dalam teori ini akan ditunjukan oleh suatu kurva yang diberi nama isoquant curve (biasanya disebut isoquant sisi. Sedangkan biaya yang digunakan dalam rangka menghasilkan produk tersebut disebut isoqost (biaya sama).
1. Isoquant (Kurva Produksi Sama)
Isoquant adalah kurva yang menggambarkan kombinasi dua macam input (faktor produksi) untuk menghasilkan output/produksi yang sama jumlahnya. Bentuk kurva isoquant bermacam-macam, bisa liniar apabila kombinasi antara input tersebut akan memberikan perubahan yang propor-
sional bila salah satunya berubah, dan dapat juga cembung dari titik orgin (seperti kurva indifference). Yang terpenting adalah bahwa isoquant tidak berupa garis lurus vertical maupun horizontal, karena lazimnya tidak mungkin untuk menghasilkan barang dalam jumlah tak hingga atau nol dengan menggunakan jumlah faktor produksi terbatas. Oleh karena itu dalam kurva isoquant akan terdapat batas atas, yaitu titik merupakan kombinasi input dalam jumlah tidak ada atau 0 dan batas bawah yang merupakan kombinasi tak hingga dari input.
Ciri-ciri isoquant :
1. Mempunyai kemiringan negatif;
2. Semakin ke kanan kedudukan isoquant menunjukkan semakin tinggi jumlah output;
3. Isoquant tidak pernah berpotongan dengan isoquant yang lainnya; dan
4. Isoquant cembung ke titik origin.
2. Isoqost (Garis Ongkos Sama)
Isoqost adalah suatu kurva yang menggambarkan biaya yang dikeluarkan oleh produsen dalam rangka berproduksi dengan menggunakan beberapa faktor input tertentu. Isoqost membatasi dan membedakan kemampuan produksi dan produsen. Semakin besar isoqost nya, maka makin besar pula hasil yang dapat diperoleh. Sebaliknya, semakinmkecil isoqost semakin kecil hasilnya.
Kurva isoqost dapat berslope negatif dan positif. Negatif apabila ada penambahan satu unit input akan menyebabkan penurunan pemakaian input lain. Sebaliknya bila input lain dikurangi maka akan menyebabkan input yang ssatunya akan bertambah. Kemudian kurva isoqost dapat berslope positif, yaitu hanya sebagai pemuasan kebutuhan yang dipetakan oleh kurva indifference sifatnya tidak efisien, karena bila produsen menambah input yang satu, maka input yang lainnya juga bertambah, dan begitu juga sebaliknya.
2. Produksi Dalam Jangka Panjang
Dalam jangka panjang (long run) dan sangat panjang (very long run) semua faktor produksi
sifatnya variabel. Jangka panjang suatu
proses produksi tidak bisa diukur dengan waktu tertentu. Periode jangka pendek
adalah periode produksi dimana perusahaan tidak mampu dengan segera melakukan
penyesuaian jumlah penggunaan salah satu atau beberapa faktor produksi. Periode
jangka panjang adalah periode produksi dimana semua faktor produksi menjadi
faktor produksi variabel. Dengan kata lain, dalam
jangka panjang tidak ada input tetap.
·
Garis Perluasan
Produksi
Garis perluasan produksi adalah isocline yang menunjukkan tingkat
output yang akan dihasilkan bila harga produksi tetap tidak berubah. Jadi,
garis perluasan produksi menunjukkan bagaimana proporsi faktor produksi
seharusnya berubah bila output atau besarnya biaya produksi berubah, sedangkan
harga dari faktor produksi itu tetap Bila
seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai
tujuannya harus menentukan dua macam keputusan :
1. Berapa output yang harus diproduksikan; dan
2. Berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input) dipergunakan.
Produksi merupakan konsep arus (flow concept), bahwa kegiatan produksi diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.
2.5 Produktivitas
Dalam teori produksi, dikenal
beberapa cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas, yaitu :
- Ekstensifikasi: peningkatan produktivitas dengan cara menambah jumlah faktor produksi yang digunakan;
- Intensifikasi: dilakukan dengan cara memaksimalkan kapasitas faktor produksi yang telah ada;
- Rasionalisasi: peningkatan produktivitas dilakukan dengan mengeluarkan kebijakan yang akan meningkatkan efisiensi produksi, teridir dari :
·
Mekanisasi : mengganti
sifatpadat karya menjadi padat modal dengan menggunakan mesin-mesin modern,
·
Spesialisasi: melakukan
pembagian kerja sehingga satu orang bertanggung jawab pada satu jenis pekerjaan
saja,
·
Standarisasi: membuat
stadar tertentu terhadap bentuk, ukuran, bobot, dan detail lainnya dari suatu
produk.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setiap kegiatan produksi
hendaknya ditujukan untuk meningkatkan manfaat dari
suatu materi. Produksi harus memerhatikan tata cara dan prosedur agar proses
produksi dapat berjalan lancar dan menguntungkan. Dan ada target-target tertentu yang harus dicapai Penggunaan faktor-faktor produksi secara efisien
terutama yang berasal dari sumberdaya bertujuan untuk menjaga
keseimbangan alam. Penentuan upah harus didasarkan
pada beberapa kriteria seperti kebutuhan hidup, produktivitas
dan kemampuan perusahaan.
3.2 Saran
Untuk dapat mencapai titik maksimum dalam
suatu produksi dan bisa berekspansi ke arah yang lebih luas maka perlu adanya
pengetahuan dan teori tentang produksi semoga pula makalah ini dapat membantu
pihak-pihak yang membutuhkan pencerahan dan informasi untuk pengembangan
perusahaan.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Soeharno.TS.,Teori Mikro
Ekonomi.,(Andi Yogyakarta : 2007),
2.
Nopirin, Pengantar Ekonomi
Makro dan Mikro, BPFE, UGM, Yogyakarta, 2000,
3.
Kusnadi, Kusdi Raharjo,
Rudi Zaedah, Ekonomi Mikro pendekatan akuntansi, Univ. Brawijaya, Malang, 1997,
Jika tahap produksi sudah berhasil dilewati, kali ini menuju ke tahap Pasca Produksi sebagai akhir dari keseluruhan proses dasar pembuatan video, animasi dan musik digital. Tahap pasca produksi merupakan proses finishing, tahap ini menugaskan kita untuk dapat menambahkan modifikasi akhir yang dapat membuat animasi terlihat lebih bagus. Tetapi jangan terlalu banyak menambahkan modifikasi atau hiasan akhir, dan usahakan agar hasil akhir tetap didalam jalur atau tidak terlalu rumit untuk ditonton. Terdapat beberapa proses didalamnya seperti Compositing, Color Correcting, Dubbing / Musik / Sound Effects, dan Final Output Jasa Penulis Artikel
BalasHapus